Sabtu, 05 April 2014

Psikoterapi

Diposting oleh Liska Lesmana di 19.25

Nama           : Liska Lesmana
NPM            : 14511124
Kelas           : 3PA08
1.     Definisi Psikoterapi
Psikoterapi berasal dari kata psychedan therapy. Kata psyche berarti jiwa sedangkan therapy yang berarti penyembuhanDalam buku Psikologi Umum 2, definisi psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jiwa dengan cara yang lebih psikologis daripada fisiologis maupun biologis.
Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan  memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
2.    Tujuan Psikoterapi
       Ada lima tujuan psikoterapi (Huffman, et al., 1997).
1.      Pikiran-pikiran kalut yaitu individu-individu yang mengalami kesulitan secara khas mengalami konfusi, pola-pola pikiran yang destruktif, atau tidak memahami masalah-masalah mereka sendiri. Para terapis berusaha mengubah pikiran-pikiran ini dan memberikan ide-ide atau informasi baru, dan membimbing individu-individu tersebut untuk menemukan pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah mereka sendiri.
2.      Emosi-emosi yang kalut yaitu orang-orang yang mencari terapi pada umumnya mengalami emosi yang sangat tidak menyenangkan. Para terapis membantu mereka menggantikan perasaan-perasaan tersebut.
3.      Tingkah laku-tingkah laku yang kalut yaitu individu-individu yang mengalami kesulitan biasanya memperihatkan tingkah laku-tingkah laku yang mengandung masalah. Para terapis membantu pasien-pasien mereka menghilangkan tingkah laku yang menganggu itu dan membimbing mereka kepada kehidupan yang lebih efektif.
4.      Kesulitan-kesulitan antarpribadi dan situasi kehidupanyaitu para terapis membantu para pasien memperbaiki hubungan mereka dengan keluarga, teman dan kolega-kolega seprofesi. Mereka juga membantu para pasien itu menghindari atau mengurangi sumber-sumber stres dalam kehidupan mereka seperti tuntutan-tuntutan pekerjaan atau konflik-konflik keluarga.
5.      Gangguan-gangguan biomedis yaitu individu-individu yang mengalami kesulitan kadang-kadang menderita gangguan-gangguan biomedis yang langsung menyebabkan atau menambah kesulitan-kesulitan psikologis. Para terapis membantu menghilangkan masalah-masalah ini pertama-tama dengan obat-obatan, dan kadang-kadang dengan terapi elektrokonvulsif dan atau psikobedah.

3.    Unsur-unsur Psikoterapi 
Masserman (dalam Mujib, 2002) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu:
1.      Peran social.
2.      Hubungan antara psikoterapeutik
3.      Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian.
4.      Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembal.
5.      Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali.
6.      Motivasi, kepercayaan dan harapan.
7.      Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam psikoterapi.
8.      Hak.
9.      Retrospeksi.
10.  Reduksi.
11.  Rehabilitasi.

         4. Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
Konseling sebagai sesuatu yang lebih terfokus, spesifik dan lebih berorientasi pada situasi. Dalam konseling mereka lebih dibawa untuk memahami situasi tertentu dari pada memahami diri klien sendiri. Konseling tidak sedalam psikoterapi. Konseling merupakan suatu aktifitas yang jelas misalkan membicarakan hal yang sederhana kepada teman dengan duduk bersama dan konseling dapat dilakukan oleh semua orang, mulai dari pemuka agama sampai konselor professional.
Psikoterapi secara spesifik diterapkan terhadap penyakit klinis atau mental karena sangat berlawanan dengan banyak penyakit yang terjadi di masyarakat. Psikoterapi dilakukan dengan psikoterapis (yang berlawanan dengan konselor) yang merupakan seorang terapis umum atau terapis yang berkualitas.psikoterapi sebagai suatu pandangan yang jauh lebih global tentang kehidupan seseorang atau berupaya dalam membuat perubahan dalam kepribadian seseorang.psikoterapi merupakan suatu eksplorasi kehidupan seseorang dengan tingkatan yang jauh lebih dalam meliputi membentuk daya titik berdasarkan eksplorasi perkembangan awal, pengaruh orang tua dan hal hal yang dapat muncul pada konseling.
      
     5. Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illness
·         Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan yang fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah  sadar. Psychodynamipertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939). Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
·         Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.
Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).
Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.
·         Cognitive Therapy
Terapi Kognitif mempunyai konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.
·         Humanistik Therapy
Pendekatan Humanistik Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
·         Integrative / Holistic Therapy
Yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

    6. Bentuk-bentuk Utama Psikoterapi
          a. Terapi psikoanalitik
Perkembangan kepribadian yang normal berlandaskan resolusi dan integrasi fase-fase perkembangan psikoseksual yang berhasil. Perkembangan kepribadian yang gagal merupakan akibat dari resolusi sejumlah fase perkembangan psikoseksual yang tidak memadai. Id, ego dan superego membentuk dasar bagi struktur kepribadian. Kecemasan adalah akibat perepresian konfilk-konflik dasar. Mekanisme-mekanisme pertahanan ego dikembangkan untuk mengendalikan kecemasan. Proses-proses tak dasar berkaitan erat dengan tingkah laku yang muncul sekarang.
  1.    Terapi Eksistensial-Humanistik
Pada dasarnya merupakan suatu pendekatan terhadap konseling dan terapi alih-alih suatu model teoretis tetap. Terapi eksistensial-humanistik menekankan kondisi-kondisi inti manusia. Psikopatologi adalah akibat dari kegagalan dalam mengaktualkan potensi. Pembedaan-pembedaan dibuat antara “rasa bersalah eksistensial” dan “rasa bersalah neurotik” serta antara “kecemasan eksistenisal” dan “kecemasan neurotik”. Berfokus pada saat sekarang dan pada menjadi apa seseorang itu; yang berarti memiliki orientasi ke masa depan. Ia menekankan kesadaran diri sebelum bertindak, adalah terapi eksperiensial.
  1.    Terapi Cleint-Centered 
Klien memiliki kemampuan untuk menjadi sadar atas masalah-masalahnya serta cara-cara mengatasinya. Kepercayaan diletakkan pada kesanggupan klien untuk mengarahkan dirinya sendiri. Kesehantan mental adalah keselarasan antara diri ideal dan diri riel. 
             d. Terapi Gestalt
Berfokus pada apa dan bagaimana mengalami di sini-dan-sekarang untuk membantu klien agar menerima polaritas-polaritas dirinya. Terapi eksperiensial yang menekankan perasaan-perasaan dan pengaruh-pengaruh urusan yang tak selesai terhadap perkembangan kepribadian sekarang. 
  1.   Analisis Transaksional
Kepribadian terdiri atas ego orang tua, ego orang dewasa dan ego anak. Klien diajari untuk menyadari ego mana yang berperan dalam transaksi-transaksi yang dijalankan. Permainan, penipuan, putusan-putusan dini, skenario kehidupan, dan internalisasi perintah-perintah adalah konsep-konsep utama.
  1.      Terapi tingkah laku
berfokus pada tingkah laku yang tampak, ketepatan dalam menyusun tujuan-tujuan treatmen, pengembangan rencana-rencana treatmen yang spesifik, dan evaluasi objektif atas hasil-hasil terapi. Terapi berlandaskan prinsip-prinsip teori belajar. Tingkah laku yang normal dipelajari melalui perkuatan dan peniruan. Tingkah laku yang abnormal adalah akibat dari belajar yang keliru.
         g, Terapi Rasional-Emotif
Neurosis adalah pemikiran dan tingkah laku irasional. Gangguan-gangguan emosiomal berakar pada masa kanak-kanak, tetapi dikekalkan melalui reindoktrinasi sekarang. Sistem keyakinan adalah penyebab masalah-masalah emosional. Metode ilmiah diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
  1.      Terapi Realitas
Pendekatan ini menolak model medis dan konsep tentang penyakit mental yang berfokus pada apa yang bisa dilakukan sekarang, dan menolak masa lampau sebagai variabel utama. Pertimbangan nilai dan tanggung jawab moral ditekankan. Kesehatan mental sama dengan penerimaan atas tanggung jawab.
Daftar Pustaka :
                        Rianti, dwi b.p dan Hendro Prabowo. (1998). Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas   
                 Gunadarma.
         Semium, Yustinus (2006). Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Penerbit Percetakan 
                 Kanisius.

        Corey, Gerald. (2006). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT 
                Refika Aditama.

        Chaplin, J. P.2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

         Morisson, Paul., Philip, Burnard. (2002). Caring and Communicating: Hubungan 
              Interpersonal dalam Keperawatan Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

          Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Liska Lesmana Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review