Nama : Liska Lesmana
Kelas : 2PA08
NPM : 14511124
1.
Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam
self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah
diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada
pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan
timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan
ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat
adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
2. Positive regard
suatu kebutuhan yang memaksa, dimiliki semua manusia. Setiap anak
terdorong untuk mencari positive
regard.
Anak
mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang lain, bukan dari dirinya
sendiri. Anak akan puas ketika ia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan
dari orang lain, tetapi ia akan kecewa ketika menerima celaan dan kurang
mendapat cinta dan kasih sayang. Karena ia merasa kecewa, maka kebutuhan akan positive regard bertambah kuat, makin
lama makin mengarahkan energi dan pikiran. Anak harus bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan
aktualisasi diri.
Syarat utama bagi timbulnya
kepribadian yang sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada
masa kecil. Hal ini berkembang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang
tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku. Unconditional positive regard tidak berarti bahwa anak
diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa dinasihati. Sebab
jika demikian, maka ibunya tidak melindungi anaknya dari bahaya.
"Ciri-Ciri
Orang yang Berfungsi Sepenuhnya"
Lima sifat khas manusia yang berfungsi sepenuhnya diantaranya
adalah:
a. Keterbukaan pada Pengalaman
a. Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang terbuka dan dapat menerima pengalaman yang baik
maupun yang kurang baik secara fleksibel dalam dirinya dapat timbul persepsi
yang baru. Dengan demikiam dia akan mengalami banyak emosi.
b. Kehidupan Ekstensial
Orang yang memiliki kehidupan yang ekstensial adalah orang
yang terbuka terhadap pengalamannya, sehingga ia dapat menerima
pengalaman-pengalaman sbagai sesuatu yang baru dalam hidupnya dan dijadikan
pelajaran dalam menjalani hidup ke depannya, dan juga selalu berubah-ubah dan
cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.
c.
Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri
terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut
apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat
mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.
d.
Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat
membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan
antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu
perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa
depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau
sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa
mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.
e.Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organism mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organism mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.
Sumber : Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.