Rabu, 08 Mei 2013

“KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT ROGERS”

Diposting oleh Liska Lesmana di 23.37 0 komentar


Nama           : Liska Lesmana
Kelas           : 2PA08
NPM            : 14511124
1.    Perkembangan Kepribadian “ Self ”
Self adalah apa yang manusia rasakan didalam dirinya. Didalam self terdapat 2 bagian yaitu, ideal self dan relity self. Ideal self adalah diri yang diharapkan individu, sedangkan reality self adalah kenyataan yang ada pada diri individual keadaan apa adanya pada diri individu. Kesulitan akan timbul bila tidak terjadi ketidaksesuaian antara persepsi tentang diri dengan ideal selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Individual yang sehat adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.
   
2. Positive regard
suatu kebutuhan yang memaksa, dimiliki semua manusia. Setiap anak terdorong untuk mencari positive regard.
Anak mengharapkan bimbingan tingkah lakunya dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Anak akan puas ketika ia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa ketika menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Karena ia merasa kecewa, maka kebutuhan akan positive regard bertambah kuat, makin lama makin mengarahkan energi dan pikiran. Anak harus bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri.
Syarat utama bagi timbulnya kepribadian yang sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada masa kecil. Hal ini berkembang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak bertingkah laku. Unconditional positive regard  tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa dinasihati. Sebab jika demikian, maka ibunya tidak melindungi anaknya dari bahaya.

"Ciri-Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya"
Lima sifat khas manusia yang berfungsi sepenuhnya diantaranya adalah:
a. Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang terbuka dan dapat menerima pengalaman yang baik maupun yang kurang baik secara fleksibel dalam dirinya dapat timbul persepsi yang baru. Dengan demikiam dia akan mengalami banyak emosi.  

b. Kehidupan Ekstensial
Orang yang memiliki kehidupan yang ekstensial adalah orang yang terbuka terhadap pengalamannya, sehingga ia dapat menerima pengalaman-pengalaman sbagai sesuatu yang baru dalam hidupnya dan dijadikan pelajaran dalam menjalani hidup ke depannya, dan juga selalu berubah-ubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya. 

c. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.

d. Perasaan Bebas 
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.

e.Kreativitas
    Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organism mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.

Sumber : Schultz, Duane. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
 

Liska Lesmana Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review